[BOOK REVIEW] Perahu Kertas









Judul buku : Perahu Kertas
Penulis : Dee / Dewi Lestari
Editor : Hermawan Aksan
Proof reader : Jenny Jusuf, Reza Gunawan
Desain sampul : Kebun Angan (www.kebun-angan.com)
Tata letak isi : Irevitari
Tebal Buku : 444 halaman
Format : e-book


Keenan, pemuda yang baru menamatkan SMA-nya di Amsterdam, akan melanjutkan pendidikannya di Indonesia. Atas permintaan papanya, ia mengambil jurusan ekonomi-yang tentunya bukan minatnya. Baginya, jiwanya adalah melukis.
Kugy, gadis mungil yang ceria namun sedikit urakan, ingin melanjutkan pendidikannya di jurusan sastra. Karena, sejak kecil ia bercita-cita menjadi juru dongeng, dan selalu mengakui dirinya adalah agen neptunus.
Kugy dan Keenan bertemu di stasiun kala melakukan perjalanan menuju ke Bandung, kota yang menjadi tempat mereka kuliah. Bersama Noni-sahabat Kugy sejak kecil, dan Eko-sepupu Keenan yang berstatus kekasih Noni. Keempatnya pun menjadi empat sekawan.
Selama masa-masa tersebut, Kugy dan Keenan menjadi semakin dekat dan mengetahui minat masing-masing. Bahkan keduanya berencana untuk berkolaborasi. Kugy membuat dongeng, sedangkan Keenan yang membuatkan ilustrasinya. Hingga suatu ketika, Noni dan Eko berniat mencomblangkan Keenan dengan Wanda-sepupu Noni yang merupakan seorang kurator muda dan sudah lama tinggal di Melbourne. Karena dalam pertemanan mereka, hanya Keenan-lah yang belum punya pacar. Sementara Kugy, saat itu masih berpacaran dengan Ojos.
Misi Noni dan Eko pun berhasil. Wanda menjadi semakin dekat dengan Keenan, meski Keenan sendiri merasa kurang nyaman. Terlebih, keempat lukisan Keenan berhasil dipamerkan di galeri milik ayah Wanda dan laku terjual. Hingga Keenan merasa yakin meninggalkan bangku kuliah untuk terus fokus melukis meski IP-nya mendekati sempurna dan harus berselisih dengan papanya.
Sementara itu, Kugy yang mengetahui kedekatan Wanda dengan Keenan, mulai berjalan menjauhi lingkaran pertemanannya. Ia sengaja menyibukkan diri dengan mengajar di Sakola Alit. Teman-temannya heran dengan kelakuannya saat itu. Termasuk Ojos, kekasihnya, hingga hubungan mereka berakhir karena suatu hal. Kisahnya menjadi semakin rumit setelah ia tidak datang ke pesta ultah Noni.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya?

<=>


Perahu Kertas adalah novel karya Dee kedua yang kubaca setelah Filosofi Kopi, meskipun aku lebih dulu menonton film-nya yang dibintangi aktor dan aktris yang kualitas aktingnya tidak diragukan lagi. Asli, novel ini bagus banget walaupun diambil dari berbagai sudut pandang, setting tempat dan waktu, serta perjalanan hidup para tokohnya yang dimulai dari masa remaja hingga dewasa. Alurnya begitu mengalir seperti aliran air yang bermuara ke laut. Bahasanya ringan tapi sarat akan makna. Ciri khas Dee banget, meskipun ini adalah karya pertamanya yang bergenre populer.
Karena awalnya novel ini berbentuk e-book, aku sempat membaca reaksi dari para pembaca. Pendapatku dan mereka intinya sama, novel ini membuat baper alias menguras emosi. Kadang aku dibikin sedih, hampir menangis, dan tertawa terbahak-bahak. Apalagi saat membaca, bayangan Maudy Ayunda, Adipati Dolken, Reza Rahadian, Sylvia Fully, Ira Wibowo, dan bintang-bintang lainnya turut hadir di benakku. Membuat feel jadi lebih dapet saat meresapi cerita dalam novel ini.
Aku nggak tahu harus ngasih bintang berapa untuk novel ini. Yang jelas, keempat jempolku-dua jempol tangan dan dua jempol kaki akan kuacungkan untuk Perahu Kertas. Satu pelajaran berharga yang kudapat dari novel ini, jangan pernah takut bermimpi. Sekalipun itu mimpi yang besar. Karena kita selalu memiliki kesempatan untuk mewujudkannya. Walaupun pada akhirnya, belum tentu Tuhan mengabulkan mimpi-mimpi, keinginan, dan harapan kita. Karena Tuhan sangat mencintai hamba-Nya yang gigih berusaha dan berdoa, serta ikhlas menerima pemberiannya dengan lapang dada.



Karena hati tak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh.



Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya.



Bersama kamu, aku tidak takut lagi menjadi pemimpi.



Pada akhirnya, tidak ada yang bisa memaksa. Tidak juga janji atau kesetiaan. Tidak ada. Sekalipun akhirnya dia memilih untuk tetap bersamamu, hatinya tidak bisa dipaksa oleh apapun, oleh siapapun.

You May Also Like

0 komentar

About Me